Kamis, 29 Juli 2010

wanita sholihahkah aku???


Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada
70 orang wali.
Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada
70 lelaki soleh.
Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk
daripada 1,000 lelaki yang jahat.
2 rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih
baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak
hamil.
Wanita yang memberi minum susu kepada
anaknya daripada badannya (susu badan) akan
dapat satu pahala daripada tiap-tiap titik susu yang
diberikannya.
Wanita yang melayani dengan baik suami yang
pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan
mendapat pahala jihad
Wanita yang habiskan malamnya dengan tidur
yang tidak selesai kerana menjaga anaknya yang
sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan
20 orang hamba.
Wanita yang melihat suaminya dengan kasih
sayang dan suami yang melihat isterinya dengan
kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh
rahmat.
Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan
berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga
adab rumahtangganya akan masuk syurga 500
tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi
ketua 70,000 maalaikat dan bidadari dan wanita itu
akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu
suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat
daripada yakut.
Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari
kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan
oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia
hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun
pahala ibadat.
Wanita yang memerah susu binatang
dengan "bismillah" akan didoakan oleh binatang itu
dengan doa keberkatan.
Wanita yang menguli tepung gandum dengan
bismillah", Allah akan berkatkan rezekinya.
Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan
mendapat pahala seperti meyapu lantai di baitullah.
Wanita yang menjaga solat, puasa dan taat pada
suami, Allah akan mengizinkannya untuk
memasuki syurga dari mana-mana pintu yang dia
suka.
Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa
pada siang hari.
Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat
pada malam hari.
Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70
tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada
satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.
Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas
bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.
Jika wanita melayan suami tanpa khianat akan
mendapat pahala 12 tahun solat.
Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup
tempoh (2 1/2 tahun), maka maalaikat-maalaikat di
langit akan khabarkan berita bahawa syurga wajib
baginya.
Jika wanita memberi susu badannya kepada
anaknya yang menangis, Allah akan memberi
pahala satu tahun solat dan puasa.
Jika wanita memijit suami tanpa disuruh akan
mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita
memijit suami bila disuruh akan mendapat pahala
tola perak.
Wanita yang meninggal dunia dengan keredhaan
suaminya akan memasuki syurga.
Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah
akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.
Hadis nabi mengenai wanita:
Doa perempuan lebih makbul daripada lelaki
kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada
lelaki.Ketika ditanya kepada Rasulullah akan hal
tersebut, jawab baginda, "Ibu lebih penyayang
daripada bapa dan doa orang yang penyayang
tidak akan sia-sia".
Wallahua�lam..
Ya Allah, adakah aku ini hamba-MU yang layak
untuk merindui syurga Mu. Tak berdaya rasanya
menuju ke sana lantaran godaan syaitan & hawa
nafsu..

SURAT UNTUK CALON ANAKKU!

Sebuah Surat dari calon ayah untuk calon anaknya...

Teruntuk calon anakku

Yang masih tinggal di antara tulang sulbi dan tulang dadaku

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bagaimana kabarmu, Nak?
Semoga Ananda sehat wal afiat di alam sana.
Ayahanda sengaja menulis surat ini khusus untukmu.
Meski Ayahanda tahu, kau belum bisa membaca dan membalas surat ini
Karena di sana memang tidak ada sekolah.
Namun, Ayahanda yakin kau memahaminya
Karena kita satu jiwa
Karena kau masih menyatu dalam tubuhku
Dan terutama,
Karena kau pasti cerdas seperti Ayahanda …. :-)

Nak !
Ayahanda sangat bergembira mendengar
sabda Sang Baginda Rasul,
Tentang doa anak shaleh yang pahalanya tak terputus,
bahkan sesudah orang tuanya wafat
Ayahanda tiba-tiba tersadar,
sabda tersebut menuntut Ayahanda melakukan dua hal:
Menjadi anak shaleh dan menjadikan Ananda sebagai anak yang shaleh pula

Nak!
Ayahanda sedang berusaha menjadi anak shaleh untuk kakek dan nenekmu
Sulit memang, karena tiada amal ayahanda yang menandingi jasa mereka
Tapi Ayahanda akan terus berusaha Tunaikan titah Baginda
Ayahanda pun berharap
Kau seperti itu untuk ayah bundamu kelak
Mencintai, menaati dan menghormati
Ibundamu ….. Ibundamu…… Ibundamu juga Ayahandamu ini
Itulah mimpi Ayahanda
Sebagaimana mimpi menjadikan rumah kita nanti bagaikan syurga
Supaya syurga benar-benar menjadi rumah kita

Tapi, Ayahanda merasa malu
Ketika mendengar Khalifah kedua menyatakan
Bahwa hak seorang anak dari ayahnya setidaknya tiga hal:
Dipilihkan ibunda yang baik,
Diberi nama yang baik serta diajarkan Al Qur’an.
Malu …..Karena belum mempersiapkan diriUntuk menunaikan hakmu

Nak!
Kini Ayahanda sedang belajar memperdalam Al Qur’an
Agar kelak bisa mengajarimu A… Ba… Tsa
Agar kaupun menjadi Qur’an berjalanYang menerangi mayapada

O Ya!
Ayahanda juga sengaja membeli buku tentang nama-nama mulia
Dengannya, Ayahanda sudah menyiapkan selaksa nama indah untukmu
Agar kau tumbuh perkasa
Di naungi nama muliaYang ia adalah doa
Yang membuat Ayahanda bingung,
Bagaiamana menunaikan hak pertama
yang harus ditunaikan ketika Ananda belum melihat dunia
Karena Ayahanda tidak tahu
Apa kriteriamu tentang seorang ibu yang baik?
Ayahanda juga tidak tahu
Apakah kita memiliki selera yang sama …. :-)?

Tapi, Ayahanda yakin kau sepakat dengan satu kriteria
Bahwa calon ibumu nanti tidak boleh seorang yang shaleh
Melainkan harus seorang Shalehah
Karena jika kau memiliki Ibu yang Shaleh,
Sepertimu, Ayahandapun tak kan kuat menahan tawa
Melihat jenggot ibumu yang gagah jelita …… :-)
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Yang mencintaimu karena-Nya

Calon Ayahandamu,

Minggu, 11 Juli 2010

Persahabatan

Persahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya.

Sahabat sejati akan tetap bersama kita ketika kita merasa seisi dunia meninggalkan kita.

Jika seluruh sahabatku melompat dari suatu jurang, aku tidak akan mengikuti mereka, tapi aku akan berada di dasar jurang untuk menangkap mereka.

Rangkullah sahabat sejatimu dengan kedua lenganmu.

Aku akan membimbingmu, dan kamu akan membimbingku, begitu sebaliknya.

Persahabatan adalah satu jiwa dalam dua raga.

Jangan kamu berjalan di depanku, aku tidak dapat mengikutimu, jangan kamu berada di belakangku, aku tidak bisa memimpinmu, berjalanlah disampingku, jadilah temanku.

Teman akan mendengarkan apa yang kamu katakanan, sahabat sejati akan mendengar apa yang tidak kamu katakanan.

Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu di dalam hatimu, dan menyanyikannya kembali saat kamu lupa akan bait-baitnya.

Kita semua memiliki peran yang berbeda dalam hidup ini, tapi tidak menjadi soal dimana posisi kita, akan memiliki arti, sekecil apapun peran itu.

Rabu, 07 Juli 2010

MiLad

ALLHAMDULILLAH kata yang harus kau ucap..

Hari ini adalah hari lahirmu..

Terimakasih Yaa Rabb..

Engkau berikan dia umur yang panjang,

pikiran yang jernih,

dan rizki yang cukup.

Sehingga dia mampu tetap berdiri tegak di jalan dienMU..

Berikanlah dia keteguhan hati,

agar dia mampu menghadapi tantangan dengan pikiran yang cemerlang..

Yaa Allah...

Jadikanlah ilmu yang dia miliki menjadi ladang dakwah..

Ingatkanlah..

Masa lalu bukanlah segalanya,

itu hanya pengalaman berharga..

Ingatkanlah..

Esok akan lebih baik,

jika dia mampu menutup lambaran masa lalunya..

Yaa Ghofur...

Ampunila segala dosanya..

Kabulkanlah semua cita-cita dan keinginannya..

Lancarkanlah jalannya..

Amin.

Sabtu, 03 Juli 2010

Sebuah Renungan Bagi Para Perokok

Bagi siapa saja yang membaca artikel ini, tolong sampaikan kepada sodara2 anda yang masih betah menjadi ahli hisap (Perokok)...
syukron sebelumnya..

Untuk : Para Perokok Inteleqtual Muslim........
baik itu pelajar, mahasiswa, pendidik, dokter, ulama, pengusaha, dan siapapun yang merasa nyaman dengan menghisap rokok.
Saya tulis ini dengan hati dan niat yang tulus untuk saling mengingatkan dalam kebenaran

Saya yakin anda tahu akan bahayanya merokok, tapi kenapa anda masih melakukannya?

4000 zat kimia berbahaya terkandung dalam rokok, tapi kenapa anda tak peduli ?

Tak berdayakah anda oleh sebatang rokok hingga anda rela mengeluarkan sejumlah uang untuk meracuni diri anda dan orang lain ?

Baiklah tak ada hak saya untuk melarang anda merokok dan kita abaikan kontroversi tentang halal atau haramnya merokok. Namun adakah tanggung jawab anda dengan efek dari asap rokok yang anda hisap terhadap orang lain ?

Orang disekeliling anda punya hak untuk menghisap udara segar tanpa dikotori asap rokok.

Pernahkah anda berfikir berapa banyak orang yang sehat menjadi sakit karena menghirup asap rokok anda ? Berapa banyak orang yang mengidap penyakit asma jadi kambuh penyakitnya karena menghirup asap rokok anda ?

Saya jadi berfikir bagaimana anda bisa memahami dan peduli terhadap orang lain sementara anda dzolim terhadap diri sendiri.

Kalaulah anda merasa ada manfaatnya dengan menghisap rokok, itu jauh lebih kecil dibandingkan dengan mudlorotnya baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Ingatlah sekecil apapun perbuatan yang anda lakukan, akan ada perhitungannya di akhirat kelak.

Dan ingatlah.... saya adalah salah satu dari sekian banyak orang yang terdzolimi dengan asap rokok anda. Renungkanlah !

Rabu, 23 Juni 2010

Nasihat Rasulullah SAW kepada putrinya Fatimah Az Zahra

Suatu hari masuklah Rasulullah SAW menemui anakndanya Fatimah az-zahra rha. Didapatinya anakndanya sedang menggiling syair (sejenis bijirin) dengan menggunakan sebuah penggilingan tangan dari batu sambil menangis.

Rasulullah SAW bertanya pada anakndanya, "Apa yang menyebabkan engkau menangis wahai Fatimah? semoga Allah SWT tidak menyebabkan matamu menangis". Fatimah rha. berkata, "ayahanda, penggilingan dan urusan-urusan rumahtangga lah yang menyebabkan anaknda menangis".

Lalu duduklah Rasulullah SAW di sisi anakndanya. Fatimah rha melanjutkan perkataannya, "ayahanda sudikah kiranya ayahanda meminta 'Ali (suaminya) mencarikan anaknda seorang jariah untuk menolong anaknda menggiling gandum dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan di rumah?".

Mendengar perkataan anakndanya ini maka bangunlah Rasulullah SAW mendekati penggilingan itu. Beliau mengambil syair dengan tangannya yang diberkati lagi mulia dan diletakkannya di dalam penggilingan tangan itu seraya diucapkannya "Bismillaahirrahmaanirrahiim".
Penggilingan tersebut berputar dengan sendirinya dengan izin Allah SWT. Rasulullah SAW meletakkan syair ke dalam penggilingan tangan itu untuk anakndanya dengan tangannya sedangkan penggilingan itu berputar dengan sendirinya seraya bertasbih kepada Allah SWT dalam berbagai bahasa sehingga habislah butir-butir syair itu digilingnya.

Rasulullah SAW berkata kepada gilingan tersebut, "berhentilah berputar dengan izin Allah SWT", maka penggilingan itu berhenti berputar lalu penggilingan itu berkata-kata dengan izin Allah SWT yang berkuasa menjadikan segala sesuatu dapat bertutur kata. Maka katanya dalam bahasa Arab yang fasih, "ya Rasulullah SAW, demi Allah, Tuhan yang telah menjadikan engkau dengan kebenaran sebagai Nabi dan Rasul-Nya, kalaulah engkau menyuruh hamba menggiling syair dari Masyriq dan Maghrib pun niscaya hamba gilingkan semuanya. Sesungguhnya hamba telah mendengar dalam kitab Allah SWT suatu ayat yang berbunyi : (artinya)

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya para malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang dititahkan-Nya kepada mereka dan mereka mengerjakan apa yang dititahkan".

Maka hamba takut, ya Rasulullah kelak hamba menjadi batu yang masuk ke dalam neraka. Rasulullah SAW kemudian bersabda kepada batu penggilingan itu, "bergembiralah karena engkau adalah salah satu dari batu mahligai Fatimah az-zahra di dalam syurga". Maka bergembiralah penggilingan batu itu mendengar berita itu kemudian diamlah ia.

Rasulullah SAW bersabda kepada anakndanya, "Jika Allah SWT menghendaki wahai Fatimah, niscaya penggilingan itu berputar dengan sendirinya untukmu. Akan tetapi Allah SWT menghendaki dituliskan-Nya untukmu beberapa kebaikan dan dihapuskan oleh Nya beberapa kesalahanmu dan diangkat-Nya untukmu beberapa derajat.

Ya Fatimah, perempuan mana yang menggiling tepung untuk suaminya dan anak-anaknya, maka Allah SWT menuliskan untuknya dari setiap biji gandum yang digilingnya suatu kebaikan dan mengangkatnya satu derajat.

Ya Fatimah, perempuan mana yang berkeringat ketika ia menggiling gandum untuk suaminya maka Allah SWT menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh buah parit.

Ya Fatimah, perempuan mana yang meminyaki rambut anak-anaknya dan menyisir rambut mereka dan mencuci pakaian mereka maka Allah SWT akan mencatatkan baginya ganjaran pahala orang yang memberi makan kepada seribu orang yang lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang yang bertelanjang.

Ya Fatimah, perempuan mana yang menghalangi hajat tetangga-tetangganya maka Allah SWT akan menghalanginya dari meminum air telaga Kautshar pada hari kiamat.

Ya Fatimah, yang lebih utama dari itu semua adalah keredhaan suami terhadap isterinya. Jikalau suamimu tidak redha denganmu tidaklah akan aku do'akan kamu. Tidaklah engkau ketahui wahai Fathimah bahwa redha suami itu daripada Allah SWT dan kemarahannya itu dari kemarahan Allah SWT?.

Ya Fatimah, apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya maka beristighfarlah para malaikat untuknya dan Allah SWT akan mencatatkan baginya tiap-tiap hari seribu kebaikan dan menghapuskan darinya seribu kejahatan. Apabila ia mulai sakit hendak melahirkan maka Allah SWT mencatatkan untuknya pahala orang-orang yang berjihad pada jalan Allah yakni berperang sabil.

Apabila ia melahirkan anak maka keluarlah ia dari dosa-dosanya seperti keadaannya pada hari ibunya melahirkannya dan apabila ia meninggal tiadalah ia meninggalkan dunia ini dalam keadaan berdosa sedikitpun, dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman syurga, dan Allah SWT akan mengkurniakannya pahala seribu haji dan seribu umrah serta beristighfarlah untuknya seribu malaikat hingga hari kiamat.

Ya Fatimah, perempuan mana yang melayani suaminya dalam sehari semalam dengan baik hati dan ikhlas serta niat yang benar maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya semua dan Allah SWT akan memakaikannya satu persalinan pakaian yang hijau dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan rambut yang ada pada tubuhnya seribu kebaikan dan dikurniakan Allah untuknya seribu pahala haji dan umrah.

Ya Fatimah, perempuan mana yang tersenyum dihadapan suaminya maka Allah SWT akan memandangnya dengan pandangan rahmat.

Ya Fatimah, perempuan mana yang menghamparkan hamparan atau tempat untuk berbaring atau menghias rumah untuk suaminya dengan baik hati maka berserulah untuknya penyeru dari langit(malaikat), "teruskanlah 'amalmu maka Allah SWT telah mengampunimu akan sesuatu yang telah lalu dari dosamu dan sesuatu yang akan datang".

Ya Fatimah, perempuan mana yang meminyakkan rambut suaminya dan janggutnya dan memotongkan kumisnya sertakukunya maka Allah SWT akan memberinya minuman dari sungai-sungai syurga dan Allah SWT akan meringankan sakratulmautnya, dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman syurga serta Allah SWT akan menyelamatkannya dari api neraka dan selamatlah ia melintas di atas titian Sirat".

Sumber : www.imamsutrisno.blogspot.com

Minggu, 20 Juni 2010

Akhwat...

Suatu ketika, seorang santri putra bertanya pada Ustadznya: Ya Ustadz, Ceritakan Kepadaku Tentang Akhwat Sejati…
Sang Ustadz pun tersenyum dan menjawab…Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari sekedar jilbabnya yang lebar, tetapi dari bagaimana ia menjaga pandangan mata (ghudhul bashar), sikap, akhlak, kehormatan dan kemurnian islamnya….
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari kelembutan suaranya, tetapi dari lantangnya ia mengatakan kebenaran di hadapan laki2 bukan mahramnya…..
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari banyaknya jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya dengan anak2nya, keluarga dekatnya, para jama’ah, para tetangga dan orang2 di sekitarnya.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari bagaimana ia dihormati di tempat ia bekerja tetapi bagaimana ia dihormati di dalam rumah tangganya…
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari bagaimana ia pintar berhias dan memasak masakan yang enak2, tapi bagaimana ia bisa faham dan mengerti selera dan variasi makan suami dan anak2nya yang sebenarnya tidak rewel, pintar mengatur cash flow finansial keluarga, mengerti bagaimana berpenampilan menarik di hadapan suami dan selalu merasa cukup (qonaah) dengan segala pemberian dari sang suami di saat lapang maupun di saat sempit.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari wajahnya yang cantik, tetapi dari bagaimana ia bermurah senyum dan sejuk jika dilihat di hadapan suaminya dengan sepenuh hati tanpa dibuat2/dipaksakan.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari banyaknya ikhwan yang mencoba berta’aruf kepadanya, tetapi dari komitmennya untuk mengatakan bahwa sesungguhnya “Tidak ada kata “CINTA sebelum menikah.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari gelar sabuk hitam dalam olahraga beladirinya, tetapi dari sabarnya ia menghadapi lika-liku kehidupan…
Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari sekedar banyaknya ia menghafal Al-Quran, tetapi dari pemahaman ia atas apa yang ia baca/hafal untuk kemudian ia amalkan dalam kehidupan sehari2.
….setelah itu, Si Murid kembali bertanya…


“Adakah Akhwat yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, Ya Ustadz ?”
Sang Ustadz kembali tersenyum dan berkata: “Akhwat seperti itu ada, tapi langka.
Sekalipun ada, biasanya ia memiliki karakter khas antara lain; Sangat mencintai Allah dan RasulNya melebihi apapun, tidak lepas dari dunia da’wah (minimal di lingkungan sekitar tempat tinggalnya), hidup berjamaah tapi tidak dikenal ‘ashobiyah, tidak ingin dikenal-kecuali diminta/didesak oleh jama’ah (masyarakat), dari keturunan orang2 yang shalih/shalihat, berasal dari lingkungan yang sangat terpelihara, punya amalan ibadah harian, mingguan dan bulanan di atas rata2 orang kebanyakan, hidupnya sederhana namun tetap menarik dan bermanfaat buat orang lain, dikenal sebagai tetangga yang baik hati, sangat berbakti terhadap orang tua, sangat hormat kepada yang lebih tua dan sangat sayang terhadap yang lebih muda, sangat disiplin dengan sholat fardunya, rajin shaum sunnah dan qiyamullail & atau bisa jadi amalan ibadah terbaiknya disembunyikan dari mata orang2 yang mengenalnya, rajin memperbaiki istighfarnya (taubatan nashuha), rajin mendoakan saudara2nya terutama yang sedang dalam keadaan kesulitan atau sedang terdzolimi secara terang2an/tersembunyi, rajin bersilaturahim, rajin menuntut ilmu-mengaji- (terutama yang syar’i)/minimal rajin hadir di majlis ilmu dan mendengarkannya, senantiasa menambah/memperbaiki ilmunya dan menyampaikan semua ilmu yang ia ketahui setelah terlebih dahulu ia mengamalkannya, rajin membaca/menghafal alqur’an atau hadits dan buku2 yang bermanfaat, pintar/kuat hafalannya, sangat selektif soal makanan/minuman yang ia konsumsi, sangat perhatian terhadap kebersihan dan sangat disiplin sekali soal thaharah, sangat terjaga dari soal2 ikhtilat apalagi berkhalwat, jauh dari gosip-menggosip, lisan dan semua perbuatannya senantiasa terjaga dari hal2 yang sia2, zuhud, istiqomah, tegar, tidak takut/bersedih hati hingga berlarut2 melainkan sebentar (wajar), pandai menghibur dan pandai menutupi aib/kekurangan dirinya dan orang2 yang ia kenal, mudah memaafkan kesalahan/kekeliruan orang lain tanpa diminta dan tanpa dendam, ringan tangan untuk membantu sesama, mudah berinfak (bershadaqah), ikhlas, jauh dari riya, ujub, muhabahat, takabur dan tidak emosional, cukup sensitif tapi tidak terlalu sensitif (tidak mudah tersinggung), selalu berbuat ihsan dan muraqobatullah (selalu merasa dekat dan selalu merasa diawasi oleh Allah SWT baik di saat ramai maupun di saat sendirian), selalu berhusnudzon kepada setiap orang, benar2 berkarakter jujur (shiddiiq), amanah dan selalu menyampaikan yang haq dengan caranya yang terbaik (tabligh), pantang mengeluh/berkeluh kesah, sangat dewasa dalam menyikapi problematika kehidupan, mandiri, selalu optimis, terlihat selalu gembira dan menentramkan, hari2nya tidak lepas dari perhitungan (muhasabah) bahwa hari ini selalu ia usahakan lebih baik daripada kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini, dan senantiasa pandai bersyukur atas segala ni’mat (takdir baik) serta senantiasa sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan (takdir buruk) dalam segala keadaan. Kapan pun dan di manapun..
Si Murid rupa2nya masih penasaran, dan bertanya kembali kepada Sang Ustadz. “Ya Ustadz, adakah cara yang paling mudah untuk mendapatkannya? atau minimal bisa mendapatkan seorang Akhwat yang mendekati profil Akhwat Sejati??
Sang Ustadz pun dengan bijak segera menjawabnya: “Ada, jika antum ingin mendapatkan Akhwat Sejati nan benar2 Shalihat sebagai teman hidup maka SHALIHKAN DAHULU DIRI ANTUM…!! karena InsyaAllah Akhwat yang shalihat adalah pada dasarnya juga untuk Ikhwan yang shaalih…

sumber : http://yudhim.blogspot.com/2008/12/akhwat.html